ASSALAMUALLAIKUM WR.WB

EVE - Wall-E

Sabtu, 09 Januari 2016

BUDIDAYA TANAMAN CARICA/PEPAYA GUNUNG DI DATARAN TINGGI DIENG WONOSOBO


BUDIDAYA TANAMAN CARICA/PEPAYA GUNUNG DI DATARAN TINGGI DIENG WONOSOBO

                






Komoditas buah-buahan merupakan salah satu komoditas hortikultura yang memiliki kontribusi besar dalam pengembangan pertanian di Indonesia. Buah-buahan adalah salah satu jenis hortikultura yang mempunyai daya tarik tersendiri. Buah mempunyai rasa yang segar dan khas, yaitu perpaduan dari berbagai macam rasa dengan komposisi yang tepat, sehinggga banyak digunakan sebagai pemicu selera makan dan sebagai jus. Selain itu, buah juga memiliki aroma dan warna spesifik, yang menjadi ciri khas bagi setiap jenis. Sebagai bahan pangan, buah mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan bahan pangan lainnya. Buah mempunyai kadar air, vitamin, mineral dan serat yang tinggi, tetapi mengandung,energi,lemak,dan karbohidrat yang rendah.
Salah satu komoditi buah yang cukup unik adalah buah Carica atau disebut juga dengan pepaya gunung dimana jenis pepaya ini hanya mampu tumbuh di dataran tinggi.Di Indonesia, Carica hanya tumbuh didataran tinggi dieng yang memiliki ketinggian cukup dan kelembaban yang tinggi.Jadi bisa dibilang carica merupakan buah endemic khas kabupaten Wonosobo khususnya Dieng.

Berikut adalah cara memperoleh biji dari buah :
1. Buah yang masak pohon dipotong 1/3 bagian buah bagian pangkal dan biji yang digunakan untuk benih adalah biji dari 2/3 buah di bagian ujung;
2. Benih kemudian direndam dalam air selama sehari semalam;
3. Benih yang tenggelam, selanjutnya diperam dalam kertas Koran atau kain basah selama kurang lebih seminggu dan tempatkan pada tempat yang teduh. Selama pemeraman di jaga kelembabannya;
4. Benih kemudian disemai dalam polibag dengan media tanam berupa tanah halus dan kompos dengan perbandingan 2:1 yang diletakkan dalam sungkup plastik. Selama dalam persemaian perlu dijaga kelembabannya dengan cara penyiraman secara rutin.

Pemanfaatan buah carica menjadi syrup buah carica sudah dimulai sejak tahun 1980-an. Bahkan di Wonosobo juga pernah berdiri PT. Dieng Jaya, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengalengan buah-buahan agro (hortikultura) dan jamur merang. Dengan produksi sekitar 1,5 juta ton jamur segar per tahun, PT. Dieng Jaya waktu itu merupakan produsen jamur terbesar di dunia. Bandingkan dengan total produksi jamur segar dari Amerika Serikat, Eropa dan Asia yang hanya sekitar 1,3 juta ton per tahun.
Akan tetapi karena terus menerus mengalami defisit sejak tahun 1995, akhirnya PT. Dieng Jaya berhenti beroperasi pada tahun 2003. Setelah PT. Dieng Jaya tidak beroperasi lagi, para agen dan toko-toko yang menjual produk buah carica dalam sirup menjadi kesulitan mencari bahan pasokan. Permintaan pasar yang cukup besar ini kemudian ditanggapi oleh para produsen industri kecil di Wonosobo dan sekitarnya. Saat ini diketahui ada sekitar 20 produsen buah carica dalam sirup di Wonosobo. Sedangkan jumlah petani sulit diketahui secara pasti karena setiap petani di Pegunungan Dieng pasti memiliki pohon carica. Ini disebabkan karena pohon carica sangat mudah ditanam, berselang-seling dengan tanaman-tanaman lain seperti kentang, dan lain sebagainya.

Sumber: Zaky Adnany, SP – Penyuluh Pertanian di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Wonosobo.
            Data Susenas. 2007. Konsumsi Per Kapita Hortikultura.
            Direktorat Gizi. Depkes RI. 1979. Komposisi Buah dan Daun Pepaya. Jakarta.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar